book

Bukan Republik Waton Sulaya

Tema-tema panas, isu-isu besar, atau malah kisah-kisah ringan keseharian dikemasnya dalam format perbincangan ala warung hik di antara anggota komunitas jagongan. Khalayak pembaca Solopos lama-lama akrab dengan Denmas Suloyo dan Mas Wartonegoro, nama-nama tokoh rekaan yang kerap dihadirkan Mulyanto Utomo dalam tulisan kolomnya. Saya selalu memandang kehidupan dengan kacamata optimistik, karena itu saya lebih suka membaca tulisan-tulisan yang menginspirasi, memberi pencerahan, mencerdaskan, atau setidaknya membuat pembacanya melakukan perenungan. Tulisan seperti itu meninggalkan kesan mendalam pada pembacanya, karena ada value (nilai), mengandung makna, tak sekadar berisi rangkaian kata-kata semata. Sebagian besar kolom yang ditulis Mulyanto Utomo memberikan kesan tersebut. Bahkan pembaca yang mengikuti karya-karyanya dari waktu ke waktu akan melihat proses Kata Pengantar pematangan dirinya yang tercermin dalam tulisan-tulisannya.

Kehidupan sangat berat yang dialaminya seusai mendapat musibah, tampaknya telah menumbuhkan kematangan batin dan makin mempertajam penglihatan spiritualnya dalam memaknai kehidupan serta memperkaya nuansa tulisannya. Setelah sukses dengan buku true story-nya: 2 Detik Mengubah Hidup, saya yakin buku kedua yang merupakan kumpulan tulisan kolom terpilih yang pernah dimuat di harian Solopos ini akan menjadi pencapaian sukses berikutnya dari energi dan spiritnya yang tak pernah padam, untuk mendedikasikan dirinya di dunia jurnalistik dan sebagai penulis. Akhirnya, saya ucapkan selamat atas terbitnya buku Bukan Republik Waton Sulaya ini. Semoga buku ini bisa memberikan pencerahan dan tambahan pengetahuan bagi pembaca, serta menjadi tambahan bahan bakar baru bagi penulisnya, untuk membuat karya-karya berikutnya yang makin bermakna.

Penulis: Mulyanto Utomo